facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Elastomer Jembatan | Karet Elastomer | Elastomeric Bearing Pad | Bantalan Jembatan 081233069330

Elastomer Jembatan, Karet Elastomer, Konstruksi Jembatan, SNI-03-3967-2008, Karet Bantalan Jembatan, Elastomeric Bearing Pads, Neoprene Bearing Pad,Karet Dilatasi,Expantion Joint

Apa Itu Jembatan?

Pengertian dari jembatan yang sangat populer serta kerap dipergunakan serta biasa diutarakan oleh Struyk dan Veen pada tahun 1984, penafsiran jembatan ialah sesuatu konstruksi yang fungsinya guna meneruskan jalur guna memudahkan rintangan yang posisi nya lebih rendah. Ada pula rintangan yang dimaksud umumnya jalan lain berupa sungai ataupun jalan lalu lintas biasa.

Apa Itu Jembatan

Pengertian jembatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penafsiran jembatan sendiri merupakan jalur( yang dibuat dari material bambu, kayu, beton dan lain sebagainya) yang direntangkan di atas sungai( jurang, tepi pangkalan, jalur serta sebagainya).

Jembatan ini dibuat sebagai tambahan sarana serta prasarana transportasi jalan. Bilamana dari segi struktur konstruksinya mempunyai 3 bagian ialah pondasi, struktur bangunan dasar, dan struktur bangunan atas. Dalam konstruksi pembangunan jembatan ada akumulasi karet berlapiskan baja atau elastomeric bearing pads, karet tersebut mempunyai guna selaku penerus beban dari konstruksi bangunan jembatan bagian atas jembatan ke bagian dasar jembatan.

Terkadang, pada jembatan ada batas dalam penggunaannya, misalnya terdapat jembatan yang dikhususkan buat dipergunakan oleh pejalan kaki sebab tidak mempunyai keahlian dalam menopang beban yang lebih berat ialah jembatan penyebrangan serta jembatan gantung.

Terdapat pula jembatan yang cuma boleh dipergunakan buat kendaraan baik berat ataupun ringan semacam jembatan di jalur raya.

Apa Itu Jembatan?

Sejarah Jembatan

Sejarah dari jembatan ditemukan pada waktu yang telah lama, apalagi perkembangannya sejalan dengan pertumbuhan peradaban dari manusia. Di era purba. Manusia dahulu dalam menghasilkan jembatan dengan metode memasang pilar batu, ranting tumbuhan, kayu, ataupun pepohonan yang telah tumbang.

Inilah yang menjadikan dini dari terciptanya jembatan semacam wujud balok simpel yang cuma bisa digunakan pada jarak yang pendek. Jembatan tipe ini terdapat pada era saat ini ialah jembatan wujud lengkung (arch). Pada masa era romawi kuno, teknologi fasilitas penyebrangan ini dibuat dari kayu, batu serta beton, dengan wujud yang sama semacam pada era periode purba ialah berupa lengkung namun dengan pertumbuhan yang lebih baik.

Sejarah Jembatan

Pada masa era kekaisaran roma pula ditemui jembatan gerbang yang mempunyai wujud melengkung. Orang- orang roma memiliki pengetahuan buat menciptakan bermacam perbandingan kekuatan bebatuan selaku bahan pembuatan jembatan.

Pada abad ke 18, Hans Ulrich, Johannes Grubenmann serta lain- lain mengawali melaksanakan pembaruan pembuatan jembatan kayu yang lebih terkini.

Pada revolusi industri abad ke 19, pula menciptakan sistem rangka( truss system), dengan mengenakan besi buat memajukan teknologi pembuatan jembatan yang lebih besar serta lebih modern. Pada era ini, jembatan yang memakai besi dibentuk dengan memakai prinsip- prinsip wujud melengkung, paling utama pada jembatan jalur raya. Tetapi pada era saat ini pemakaian kantilever pada konstruksi jembatan pula mulai dipergunakan. Jembatan yang dibuat dari besi awal kali dibentuk di inggris pada tahun 1776 yang melintasi sungai severn serta diberi nama jembatan Coalbrookdale, yang dibentuk dengan bagian yang berbeda serta mempunyai wujud separuh bundaran.

Peranan Jembatan

Jembatan mempunyai peranan sebagai penghubung antara 2 bagian jalur yang terputus oleh suatu rintangan ataupun jarak seeperti sungai, lembah, jurang, saluran irigasi serta pembuangan, serta sebagainya.

Tipe– Tipe Konstruksi Jembatan

Jembatan mempunyai sebagian tipe bila dilihat dari konstruksinya, semacam dibawah ini:

  • Beam Bridge

beam bridge Beam bridge atau biasa disebut jembatan grider. Desain konstruksi beam bridge jadi yang sangat simpel dalam membuat suatu jembatan. Umumnya, beam bridge berupa horizontal lurus, dengan tiang vertikal selaku tiang pancang (pile) buat memperkokoh konstruksi jembatan.

  • Truss Bridge

Truss Bridge mempunyai konstruksi lebih kuat dari yang lain. Perihal ini diakibatkan pemakaian kerangka truss yang mempunyai wujud triangular. Konstruksinya khas sebab tidak menancap ke tanah. Walaupun begitu, tiang jembatan jadi lebih kaku sebab mempunyai wujud segitiga yang menghubungkan tiang satu dengan tiang yang lain. Kemudian jembatan tipe ini mempunyai garis–garis diagonal pada tiang jembatan yang mempunyai guna buat mentransfer beban ke zona yang lebih luas.

  • Arch Bridge

Arch bridge ialah jembatan yang dibuat dengan metode melengkung yang menyamai busur panah. Dalam konstruksi jembatan tipe jenis ini lebih mengirit material sebab tidak sangat memerlukan banyak material dalam pembangunannya. Tidak cuma lebih hemat, dibanding tipe truss bridge ataupun beam bridge, jembatan dengan desain ini lebih kokoh.

  • Cable Stayed Bridge

Cable stayed bridge merupakan jenis jembatan yang digunakan untuk jarak yang lumayan jauh dengan alterasi panjang bentang 100 m sampai 600 m. Elemen pemikul jenis ini ialah kabel yang setelah itu disandarkan oleh menara. Jembatan jenis ini mempunyai titik pusat massa yang relatif rendah pada letaknya. Perihal ini membuat jembatan jenis ini sangat baik dipergunakan pada wilayah dengan resiko gempa. Contoh cable stayed bridge seperti Jembatan Suramadu, di Jawa Timur.

  • Suspension Bridge

Suspension Bridge merupakan tipe jembatan gantung. Di Indonesia jenis jembatan yang satu ini sangat kerap ditemui sebagai penghubung antar desa, paling utama di kawasan jurang, lembah, serta lain sejenisnya. Prinsip dari jembatan gantung merupakan kabel utama( main cable) yang berperan buat memikul dari kabel gantung( suspension bridge). Jembatan jenis ini pada biasanya dipasang buat panjang bentangan/ jarak hingga 1400 m.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 

Produsen Karet Bantalan Elastomer Jembatan Makassar

Elastomer karet jembatan / bantalan karet jembatan berfungsi sebagai tumpuan karet antara struktur atas jembatan / balok jembatan dengan bagian bawah jembatan agar tidak terjadi kerusakaan antar material yang keras beton dengan beton atau baja dengan beton saat terjadi gerakan pada struktur jembatan.

Elastomeric Bearing Pads

elastomer karet jembatan dapat mengakomodasi setiap gerakan dan beban pada struktur atas jembatan dan meneruskan ke bagian struktur bawah jembatan karena sifat karet yang elastis dan lentur. Ukuran elastomer karet jembatan didasarkan pada perencanaan jembatan dengan perhitungan yang dilakukan konsultan perencana jembatan mulai dari bentang jembatan, beban mati jembatan, struktur tanah di lokasi jembatan, besaran balok jembatan.

perletakan elastomer karet jembatan



Material Karet Elastomer Jembatan

Selain material karet yang bersifat elastis, perletakan elastomer jembatan ( elastomeric bridge bearing pads dalam bahasa inggrisnya) juga dilapisi baja pada bagian dalamnya untuk membantu kekakuan pada karet sehingga selain elastis elastomer juga kuat menahan beban dari jembatan. Kami CV.Gada Bina Usaha memproduksi karet elastomer jembatan / elastomeric bearing pads sejak 2010 pengetahuan dan pengalaman yang membuat kami konsisten memproduksi karet jembatan tidak hanya itu referensi pemakaian karet jembatan dari 2010 dapat kami berikan kepada calon pembeli elastomer jembatan.

Produksi kami di lakukan di workshop kami sendiri dengan alamat titik google map yang jelas - Peta Workshop Gada Bina Usaha bisa disurvey dan visit factory, pembeli yang smart akan melakukan hal - hal tersebut diatas  selain account rekening atas nama perusahaan. Hubungi kami untuk kebutuhan karet elastomer jembatan di Merauke fast respon WA : 

https://wa.me/6281233069330

Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 Jual Perletakan Elastomer Karet Jembatan Merauke

Perletakan elastomer karet jembatan Merauke / bantalan karet jembatan berfungsi sebagai tumpuan karet antara struktur atas jembatan / balok jembatan dengan bagian bawah jembatan agar tidak terjadi kerusakaan antar material yang keras beton dengan beton atau baja dengan beton saat terjadi gerakan pada struktur jembatan.


elastomer karet jembatan dapat mengakomodasi setiap gerakan dan beban pada struktur atas jembatan dan meneruskan ke bagian struktur bawah jembatan karena sifat karet yang elastis dan lentur.ukuran elastomer karet jembatan didasarkan pada perencanaan jembatan dengan perhitungan yang dilakukan konsultan perencana jembatan mulai dari bentang jembatan, beban mati jembatan, struktur tanah di lokasi jembatan, besaran balok jembatan.

perletakan elastomer karet jembatan



 
Material Perletakan Elastomer Jembatan

Selain material karet yang bersifat elastis, perletakan elastomer jembatan ( elastomeric bridge bearing pads dalam bahasa inggrisnya) juga dilapisi baja pada bagian dalamnya untuk membantu kekakuan pada karet sehingga selain elastis elastomer juga kuat menahan beban dari jembatan.Kami CV.Gada Bina Usaha memproduksi karet elastomer jembatan / elastomeric bearing pads sejak 2010 pengetahuan dan pengalaman yang membuat kami konsisten memproduksi karet jembatan tidak hanya itu referensi pemakaian karet jembatan dari 2010 dapat kami berikan kepada calon pembeli elastomer jembatan.

Produksi kami di lakukan di workshop kami sendiri dengan alamat titik google map yang jelas - Peta Workshop Gada Bina Usaha bisa disurvey dan visit factory, pembeli yang smart akan melakukan hal - hal tersebut diatas  selain account rekening atas nama perusahaan.Hubungi kami untuk kebutuhan karet elastomer jembatan di Merauke fast respon WA : 

https://wa.me/6281233069330

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Jembatan Musi IV yang berada di Kota Palembang, Sumatera Selatan hari ini dibuka umum. Meskipun baru dalam tahap uji coba, tapi terlihat antusias dari masyarakat cukup tinggi

"Kami sudah lama menantikan jembatan ini dibuka dan hari ini adalah pertamanya kami melintas," ujar salah seorang warga.

Jembatan Musi 4
Sebagaimana diketahui, Jembatan Musi IV dibangun menggunakan penerapan Structural Health Monitoring System (SHSM). SHSM sendiri digunakan untuk memonitor kesehatan konstruksi pada jembatan.

Selain itu, ada pula alat monitor untuk mengirimkan informasi ke pusat data secara online setiap 20 menit. Dengan begitu jembatan dapat terus dipantau kelayakannya.

Jembatan yang menghubungkan Ulu dan Ilir Kota Palembang ini pun memiliki daya tahan hingga 100 tahun dan lebih tahan gempa. Panjang jembatan lebih dari 1.300 meter dan telah menelan dana sekitar Rp 553 miliar selama pembangunan 4 tahun terakhir. 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Struktur Jembatan

Jembatan adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk melewatkan lalu lintas yang terputus pada kedua ujungnya akibat adanya hambatan berupa: sungai / lintasan air, lembah, jalan / jalan kereta api yang menyilang dibawahnya. Struktur bawah jembatan adalah pondasi. Suatu sistem pondasi harus dihitung untuk menjamin keamanan, kestabilan bangunan diatasnya, tidak boleh terjadi penurunan sebagian atau seluruhnya melebihi batas-batas yang diijinkan.

5 Prinsip Pemilihan Konstruksi Jembatan

  • Konstruksi Sederhana (bisa dikerjakan masyarakat) bos
  • Harga Murah (manfaatkan material lokal)
  • Kuat & Tahan Lama (mampu menerima beban lalin)
  • Perawatan Mudah & Murah (bisa dilakukan masy)
  • Stabil & Mampu Menahan Gerusan Air

Hal  Hal Yang Harus Diperhitungkan Dalam Pembuatan Pondasi

  • Berat bangunan yang harus dipikul pondasi berikut beban-beban hidup, mati serta beban-beban lain dan beban- beban yang diakibatkan gaya-gaya eksternal
  • Jenis tanah dan daya dukung tanah
  • Bahan pondasi yang tersedia atau mudah diperoleh di tempat
  • Alat dan tenaga kerja yang tersedia
  • Lokasi dan lingkungan tempat pekerjaan
  • Waktu dan biaya pekerjaan

Pemilihan Letak Jembatan

  1. Pilih Bentang Terpendek
  2. Hindari Lokasi Belokan Sungai
  3. Hindari Tinggi Abutment yang Tinggi

Bangunan Pelengkap Jembatan

1. Sayap Jembatan
Fungsi : Menahan tebing sungai dan pangkal jembatan
2. Krib
Fungsi : Mengarahkan & mengurangi hantaman air pada sayap & pangkal jembatan yang terletak di belokan sungai.
3. Oprit
Fungsi : Jalan masuk ke Jembatan & Tanjakan maksimum 12%
Jenis Konstruksi & Batasan Jembatan yang “Biasa” atau“Disarankan” di PPK :
  • Berat bangunan yang harus dipikul pondasi berikut beban-beban hidup, mati serta beban-beban lain dan beban- beban yang diakibatkan gaya-gaya eksternal
  • Jenis tanah dan daya dukung tanah
  • Bahan pondasi yang tersedia atau mudah diperoleh di tempat
  • Alat dan tenaga kerja yang tersedia
  • Lokasi dan lingkungan tempat pekerjaan
  • Waktu dan biaya pekerjaan
Catatan : Jembatan dengan jenis konstruksi khusus & panjang bentang diluar keempat jenis diatas, perlu persetujuan dari KMT.
Ada beberapa jenis konstruksi yaitu :
1. Jembatan Gelagar Besi Lantai Kayu
Kelebihan :
  • Harga Murah (jika ada kayu di desa setempat)
  • Konstruksi Sederhana
  • Kekuatan Gelagar (besi) Terjamin
  • Perawatan Mudah & Murah
  • 5.Gelagar Besi Awet (jika terlindung dari karat)
Kekurangan :
  • Kayu Lantai Sering Lapuk (apalagi kualitas kayu rendah)
  • Kenyamanan Lalu Lintas Kurang
2. Jembatan Beton Bertulang
Kelebihan :
  • Awet (tidak mengenal istilah lapuk seperti kayu)
  • “Relatif” Tidak Perlu Perawatan
  • Nyaman bagi Lalu Lintas
  • Harga murah jika dikaitkan dengan umur pakai/manfaat yang panjang krn kualitas baik
Kekurangan :
  • Harga Mahal jika kualitas jelek shg umur pakai pendek
  • Konstruksi Lebih Rumit
  • Perlu Pengawasan Ketat untuk Menjamin Kualitas Beton
  • Pondasi Perlu Lebih Kuat (beban konstruksi lebih berat)
  • Lebih Sulit dalam Perbaikan, jika ada kerusakan
  • Kesalahan dalam “pengecoran” Sulit Diperbaiki
3. Jembatan Gantung
Kelebihan :
  • Bentang Cukup Panjang
  • Harga Murah
  • Konstruksi Sederhana
  • Pelaksanaan Mudah
  • Kabel Baja “Awet”
  • Tidak Ada Pekerjaan “Pondasi di Air atau Pilar”
Kekurangan :
  • Kayu Lantai Mudah Lapuk (apalagi jika kualitas kayu rendah)
  • Hanya bisa untuk Kend Roda 2 (untuk bisa kend roda 4 harus ada perhitungan yang rumit)
  • Kurang Nyaman (kondisi yang bergoyang)
4. Jembatan Gelagar & Lantai Kayu
Kelebihan :
  • Harga Murah (apalagi jika ada kayu di desa setempat)
  • Konstruksi Sederhana
  • Pelaksanaan Mudah
  • Pemeliharaan Cukup Mudah
Kekurangan :
  • Kayu Kurang Awet atau Mudah Lapuk (apalagi jika kualitas kayu rendah)
  • Sedikit Kurang Nyaman bagi Lalin

Pondasi Jembatan

3 Jenis Pondasi Jembatan yang “Biasa” atau “Disarankan” di PPK :
1. Pondasi Langsung
  • Bahan pasangan batu kali atau beton bertulang
  • Cocok untuk jenis tanah yang sedang hingga keras
2. Pondasi Pancang Sederhana
  • Bahan tiang dari beton bertulang atau kayu
  • Cocok untuk jenis tanah yang lunak
3. Pondasi Sumuran
  • Bahan dari adukan beton
  • Cocok untuk jenis tanah berpasir dimana tanah keras agak dalam

Penjangkaran Tanah (Ground Anchor)

Metode pemboran ini dilakukan di dalam tanah pondasi yang baik terdiri dari lapisan berpasir, lapisan kerikil, lapisan berbutir halus ataupun batuan yang lapuk, serta suatu bagian yang menahan gaya tarik seperti campuran semen dengan kabel baja atau semen dengan batang baja dimasukkan ke dalam lubang hasil pemboran tersebut, kemudian disertai suatu gaya tarik setelahnya untuk memperkuat konstruksinya.
1. Tipe Jangkar
  • Penjengkaran dengan tahanan geser
  • Penjangkaran dengan plat pemikul
  • Penjangkaran gabungan
2. Metode Penjangkaran
  • Metode penjangkaran dengan grouting
  • Metode penjangkaran dengan lubang bertekanan (jangkar PS)
  • Metode penjangkaran dengan penekanan (jangkar baji)
  • Metode penjangkaran plat
  • Metode jangkar UAC
3. Metode Penjangkaran Prategang Pratekan dengan Grouting
  • 3 Bagian Penting Penjangka- Anchorage- Free stressing (unbonded) length- Bond length
  • Grouting
  • Material Tendon
  • Spacers & Centralizers

Jenis Pilar Tipikal

Jenis Pilar Tipikal

Bentuk Pilar Lain

Toleransi

1. Denah
  • Abutmen atau pilar (diukur dari garis perletakan) 2.0 cm
  • Baut angker bila telah digrouting 0.5 cm
2. Posisi akhir pusat ke pusat perletakan
  • Panjang bentang 1.0 cm
  • Jarak melintang dari perletakan – perletakan 0.5 cm pada tiap abutmet atau pilar
3. Elevasi Permukaan
  • Permukaan abutment atau pilar + 2.0 cm
  • Permukaan atas balok landasan balok + 0.5 cm
4. Penahan Horizontal
  • Titik pusat perletakan sampai ke permukaan dinding 0 + 0.5 cm
5. Perletakan
  • Elevasi / Permukaan + 0.5 cm
  • Lokasi 2.0 cm
sumber : http://www.ilmutekniksipil.com
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

1 Ruang lingkup
Standar ini meliputi bentuk, dimensi serta persyaratan mutu bahan konstruksi pilar dan kepala jembatan sederhana dengan bentang 10 m sampai dengan 25 m untuk jembatan kelas A, dengan lebar lajur 2 x 3.5 m dan lebar trotoar 1.0 meter kanan-kiri.
2 Acuan normatif
RSNI T-14-2004, Perencanaan struktur beton untuk jembatan
SNI 03-1725-1989, Tata cara perencanaan pembebanan jembatan jalan raya
SNI 03-2833-1992, Tata cara perencanaan ketahanan gempa untuk jembatan jalan raya
SNI 07-2052-2002, Baja tulangan
Pd.T.04.2004.B, Pedoman perencanaan beban gempa untuk jembatan
3 Istilah dan definisi
3.1 bangunan atas jembatan
bagian dari konstruksi jembatan yang berfungsi sebagai pemikul langsung beban lalu lintas yang melewatinya
3.2 bangunan bawah jembatan
bagian dari konstruksi jembatan yang berfungsi sebagai pemikul dari beban bangunan atas yang selanjutnya diteruskan kepada fondasi
3.3 fondasi tiang pancang
tiang-tiang fondasi yang dimasukkan kedalam tanah dengan cara ditumbuk atau ditekan dan berfungsi sebagai pemikul seluruh beban jembatan serta melimpahkannya ke lapisan tanah pendukung tidak termasuk cerucuk dan sejenisnya
3.4 kepala jembatan sederhana
suatu konstruksi beton bertulang menumpu di atas fondasi tiang pancang dan terletak menjorok ke arah darat yang berfungsi sebagai pemikul ujung bentangan tepi bangunan atas jembatan
3.5 pilar jembatan sederhana
suatu konstruksi beton bertulang menumpu di atas fondasi tiang-tiang pancang dan terletak di tengah sungai atau yang lain yang berfungsi sebagai pemikul antara bentang tepi dan bentang tengah bangunan atas jembatan

Lebih lanjut, silakan Download Ebook Standar Pilar dan Kepala Jembatan Beton Sederhana Bentang 5 m Sampai dengan 25 m dengan Pondasi Tiang Pancang
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

Pages

  • Beranda
  • Elastomer Jembatan (Karet Elastomer)
  • Neoprene Bearing Pad
  • Karet Dilatasi (Expantion Joint,Rubber Strip)
  • SNI Elastomer Perletakan Jembatan
  • Kontak Kami

Categories

recent posts

Blog Archive

  • Mei 2025 (1)
  • April 2025 (1)
  • Februari 2025 (2)
  • Januari 2025 (1)
  • Agustus 2024 (1)
  • Mei 2024 (1)
  • Maret 2024 (1)
  • Februari 2024 (1)
  • Januari 2024 (1)
  • November 2023 (1)
  • Oktober 2023 (1)
  • Juli 2023 (1)
  • Juni 2023 (1)
  • April 2023 (1)
  • Februari 2023 (1)
  • Oktober 2022 (1)
  • April 2022 (1)
  • Februari 2022 (1)
  • Mei 2021 (1)
  • April 2021 (1)
  • Januari 2019 (1)
  • Mei 2018 (1)
  • Februari 2015 (1)
  • Juli 2014 (1)
  • Juni 2014 (1)
  • Mei 2014 (2)
  • April 2014 (2)
  • Januari 2014 (1)
  • Juni 2013 (1)
  • Mei 2013 (1)
  • Februari 2013 (1)
  • Januari 2013 (2)
  • Desember 2012 (3)
  • Oktober 2012 (4)
  • September 2012 (1)
  • Agustus 2012 (1)
  • Juli 2012 (2)
  • Juni 2012 (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Produsen Karet Konnstruksi Terpercaya

CALL : 0812-3306-9330 Supplier Expansion Joint Compression Seal Termurah di Sumbawa

Supplier Expansion Joint Compression Seal Termurah di Sumbawa Supplier Expansion Joint Compression Seal Termurah di Sumbawa – Jual Expansi...

Arsip Blog

  • ▼ 2025 (5)
    • ▼ Mei (1)
      • CALL : 0812-3306-9330 Supplier Expansion Joint Com...
    • ► April (1)
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (1)
  • ► 2024 (5)
    • ► Agustus (1)
    • ► Mei (1)
    • ► Maret (1)
    • ► Februari (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2023 (6)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► April (1)
    • ► Februari (1)
  • ► 2022 (3)
    • ► Oktober (1)
    • ► April (1)
    • ► Februari (1)
  • ► 2021 (2)
    • ► Mei (1)
    • ► April (1)
  • ► 2019 (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2018 (1)
    • ► Mei (1)
  • ► 2015 (1)
    • ► Februari (1)
  • ► 2014 (7)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ► Januari (1)
  • ► 2013 (5)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (1)
    • ► Februari (1)
    • ► Januari (2)
  • ► 2012 (13)
    • ► Desember (3)
    • ► Oktober (4)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Juli (2)
    • ► Juni (2)

Karet Elastomer

Karet Elastomer

Elastomer Jembatan Polos dan Laminasi

Elastomer Jembatan Polos dan Laminasi

Labels List Numbered

Popular Posts

  • CALL/WA : 0812-3306-9330 Jual Karet Elastomer Jembatan Payakumbuh
    Jual Karet Elastomer Jembatan Payakumbuh Jual Karet Elastomer Jembatan Payakumbuh – Produsen Elastomer Jembatan Terlengkap dan Termurah di...
  • CALL/WA : 0812-3306-9330 Distributor Karet Dilatasi Gedung di Sulawesi
    Distributor Karet Dilatasi Gedung di Sulawesi Distributor Karet Dilatasi Gedung di Sulawesi – Pemasok Karet Dilatasi Gedung Sulawesi – Jua...
  • CALL/WA : 0812-3306-9330 Expansion Joint Strip Seal Termurah di Bali
    Expansion Joint Strip Seal Termurah di Bali Expansion Joint Strip Seal Termurah di Bali – Pemasok Expansion Joint Strip Seal Termurah Bali...

Halaman

  • Beranda
  • Elastomer Jembatan (Karet Elastomer)
  • Customer Elastomer Jembatan
  • Foto Elastomer Jembatan
  • Kontak Kami
  • Pemasangan Bantalan Elastomer Karet Jembatan
  • Karet Pondasi Gedung
  • SNI Elastomer Perletakan Jembatan
  • Karet Dilatasi (Expantion Joint,Rubber Strip)
  • Neoprene Bearing Pad

Halaman

  • Elastomer Jembatan (Karet Elastomer)
  • Neoprene Bearing Pad
  • Karet Pondasi Gedung
  • Kontak Kami

Kontak Kami

CV.Gada Bina Usaha Asrikaton Indah F6 Gedung GBU Malang - 65154 FAST RESPON https://wa.me/6281233069330

Created with by ThemeXpose