facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Elastomer Jembatan | Karet Elastomer | Elastomeric Bearing Pad | Bantalan Jembatan 081233069330

Elastomer Jembatan, Karet Elastomer, Konstruksi Jembatan, SNI-03-3967-2008, Karet Bantalan Jembatan, Elastomeric Bearing Pads, Neoprene Bearing Pad,Karet Dilatasi,Expantion Joint

Jembatan Musi IV yang berada di Kota Palembang, Sumatera Selatan hari ini dibuka umum. Meskipun baru dalam tahap uji coba, tapi terlihat antusias dari masyarakat cukup tinggi

"Kami sudah lama menantikan jembatan ini dibuka dan hari ini adalah pertamanya kami melintas," ujar salah seorang warga.

Jembatan Musi 4
Sebagaimana diketahui, Jembatan Musi IV dibangun menggunakan penerapan Structural Health Monitoring System (SHSM). SHSM sendiri digunakan untuk memonitor kesehatan konstruksi pada jembatan.

Selain itu, ada pula alat monitor untuk mengirimkan informasi ke pusat data secara online setiap 20 menit. Dengan begitu jembatan dapat terus dipantau kelayakannya.

Jembatan yang menghubungkan Ulu dan Ilir Kota Palembang ini pun memiliki daya tahan hingga 100 tahun dan lebih tahan gempa. Panjang jembatan lebih dari 1.300 meter dan telah menelan dana sekitar Rp 553 miliar selama pembangunan 4 tahun terakhir. 
Share
Tweet
Pin
Share
No comments

 Rencana besar yang tersirat dalam Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI), 2011-2024. Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) akan disatukan secara fisik lewat jembatan yang menghubungkan Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, salah satu pulau di Maluku, dan Papua. Yang jelas sudah tersurat dalam MP3EI adalah jembatan Selat Sunda, jembatan yang menghubungkan Jawa- Sumatera. Jembatan sepanjang 45 km ini mulai dibangun 2014 dan ditargetkan beroperasi 2024.

Rencana pembangunan jembatan yang menghubungkan pulau-pulau di Indonesia dianggap aneh oleh sebagian masyarakat. Sebagai negara maritim -dengan luas wilayah perairan lebih dari 70%—, yang mesti diprioritaskan adalah pembangunan pelabuhan dan pengadaan kapal modern, yang berukuran kecil hingga berukuran besar. Laut bukan kawasan yang memisahkan kita. Dengan pelabuhan yang bagus dan kapal bermutu dalam jumlah yang cukup, laut justu mempersatukan Indonesia.

Tidak ada yang membantah hal ini. Jembatan sama sekali tidak bermaksud untuk menggantikan peran kapal. Transportasi laut tetap menjadi andalan dan karenanya akan terus dibangun dan disempurnakan. Jembatan dibangun untuk melengkapi transportasi laut. Pergerakan penumpang, terutama barang, yang terus meningkat membutuhkan jembatan. Truk dari Merak ke Bakauheni membutuhkan waktu empat jam. Dua jam di pelabuhan dan dua jam di perjalanan. Dengan jembatan Selat Sunda, truk dari Anyer ke daratan Sumatera hanya membutuhkan waktu setengah jam.

Pihak yang menentang pembangunan jembatan Selat Sunda juga mempertanyakan biaya yang sangat besar, yakni US$ 10 miliar atau sekitar Rp 100 triliun. Dengan dana sebesar ini, sedikitnya sepuluh pelabuhan modern bisa dibangun dan puluhan kapal canggih bisa diadakan. Pendanaan memang isu pokok dalam pembangunan infrastruktur. Tapi, untuk pembangunan jembatan Selat Sunda, kabarnya, pemerintah RRT sudah menyatakan kesediaan.

Manfaat utama jembatan Selat Sunda bukan terletak pada keberadaan jembatan itu sendiri, melainkan pada penyatuan dua pulau besar. Kehadiran jembatan Selat Sunda membuat Jawa dan Sumatera seakan satu pulau. Pergerakan orang dan barang akan meminimalkan ketimpangan. Apalagi, penyelesaian pembangunan jembatan Selat Sunda bersamaan dengan rampungnya Trans-Sumatera, sebuah jalan darat baru ukuran high-way dan high-great. Trans- Jawa dengan rel kereta double track sudah lebih dahulu beroperasi, selambatnya 2017.

Penyatuan Jawa-Sumatera diperkirakan mampu meningkatkan akselerasi pembangunan kawasan, terutama kawasan Banten, Jabar bagian selatan, Lampung, Jambi, dan Bengkulu. Kehadiran jembatan mendorong pembentukan kawasan pertumbuhan ekonomi baru. Saat ini, 78% PDB Indonesia disumbangkan Jawa dan Sumatera.

Sekitar 81% penduduk Indonesia berdiam di kedua pulau Indonesia bagian barat ini. Penyatuan memungkinkan ekonomi Jawa- Sumatera melaju hingga double digit. Sukses jembatan Jawa-Sumatera akan diikuti pembangunan jembatan Sumatera- Kalimantan, Jawa-Bali, dan Kalimantan-Sulawesi. Dengan demikian, pembangunan jembatan Selat Sunda merupakan batu ujian bagi pembangunan jembatan antarpulau di Tanah Air. Kita mendukung rencana besar ini. Jembatan Selat Sunda juga akan mengurangi tekanan terhadap Jadebotabek. Jembatan Selat Sunda juga menjadi ajang unjuk latihan dan unjuk kebolehan para insinyur Indonesia.

Sukses membangun jembatan terpanjang di dunia, Indonesia bakal masuk radar investasi global dan menjadi Negara tujuan pariwisata paling favorit. Jembatan Selat Sunda menjadi bukti nyata perbaikan iklim investasi. Kisah sukses akan menambah kepercayaan diri anak bangsa dan meningkatkan martabat bangsa di mata dunia. Kita berharap, pemerintah segera membentuk tim persiapan pembangunan Selat Sunda dan memberikan semua perizinan yang dibutuhkan. 

Namun, rencana besar ini harus ditopang dan diimbangi oleh berbagai hal agar percepatan pembangunan berjalan seperti visi yang sudah ditancapkan, yakni mengangkat Indonesia menjadi negara maju dan masuk 12 besar kekuatan dunia pada tahun 2025 dan 8 besar tahun 2045 melalui pertumbuhan ekonomi tinggi yang inklusif dan berkelanjutan. Pertama, MP3EI — yang diakui dunia sebagai masterpiece perencanaan pembangunan Indonesia— harus menjadi visi bersama bangsa.

Payung hukum MP3EI yang hanya perpres perlu ditingkatkan menjadi undangundang. Siapa pun presiden RI, MP3EI harus dipertahankan dan dikembangkan, bukan hanya hingga 2024, melainkan sampai Indonesia menjadi 8 besar kekuatan ekonomi dunia dilihat dari PDB.

Kedua, pembangunan infrastruktur harus merata di enam kordidor pembangunan. Jembatan Selat Sunda akan mempercepat dan memperluas Koridor I (Sumatera) dan Koridor II (Jawa), dua koridor yang selama ini dikenal sebagai Kawasan Barat Indonesia (KBI) dilihat dari penyebaran pembangunan. Sejalan dengan visi MP3EI, pembangunan ekonomi justru harus lebih diarahkan ke Kawasan Timur Indonesia (KTI), meliputi Koridor III (Kalimantan), Koridor IV (Sulawesi dan Maluku Utara), Koridor V (Bali dan Nusa Tenggara), serta Koridor VI (Papua dan Maluku). Jumlah penduduk di KTI hanya 19% dari total penduduk Indonesia. Pangsa PDB empat koridor pembangunan ini cuma 30% dari total PDB. Sedangkan luas wilayah daratan KTI mencapai 68% dari total wilayah daratan Indonesia.

Masa depan Indonesia justru ada di KTI, wilayah yang sangat kaya akan sumber daya alam. Jika ada konsistensi dalam pembangunan sesuai program MP3EI, KTI mampu menjadi lumbung pangan dan energi, dua isu utama yang selama ini menjadi perhatian dunia. Slogan “Feed Indonesia, Feed The World” bisa menjadi kenyataan bila sector pertanian, peternakan, perikanan, perkebunan, kehutanan, migas, dan pertambangan di KTI dikelola dengan lebih baik. Bersamaan dengan itu, KTI juga bisa dikembangkan menjadi lumbung energi, termasuk energi dari bahan bakar nabati.

Selain pembangunan jembatan Selat Sunda, pemerintah perlu memberikan perhatian besar terhadap konektivitas intrakoridor dan antarkoridor, terutama di KTI. Pembangunan pelabuhan, jalan raya, bandara, dan pengadaan kapal di empat koridor di KTI perlu mendapat perhatian. Biaya distribusi barang dari KTI ke Jakarta jauh lebih mahal dibanding dari Australia atau dari RRT ke Jakarta. Ketiga, menyatukan Indonesia tidak sekadar membangun jembatan antarpulau dan infrastruktur transportasi. Juga tidak cukup dengan menciptakan pusat pertumbuhan ekonomi baru. 

Menyatukan Indonesia hanya mungkin jika ada keadilan yang dirasakan oleh seluruh rakyat. Pembentukan pusat pertumbuhan ekonomi baru tidak boleh menggusur masyarakat setempat dan hanya membentuk kawasan elite baru. Mereka, masyarakat setempat, harus memiliki mata pencaharian dengan kesejahteraan yang terus meningkat. Pemerintah harus memastikan bahwa para petani setempat tidak kehilangan lahan garapan. Mereka yang tidak memiliki lahan pertanian perlu mendapatkan pekerjaan. Hanya dengan begitu, upaya menyatukan Indonesa secara fisik didukung seluruh rakyat.

Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

Pages

  • Beranda
  • Elastomer Jembatan (Karet Elastomer)
  • Neoprene Bearing Pad
  • Karet Dilatasi (Expantion Joint,Rubber Strip)
  • SNI Elastomer Perletakan Jembatan
  • Kontak Kami

Categories

recent posts

Blog Archive

  • Mei 2025 (1)
  • April 2025 (1)
  • Februari 2025 (2)
  • Januari 2025 (1)
  • Agustus 2024 (1)
  • Mei 2024 (1)
  • Maret 2024 (1)
  • Februari 2024 (1)
  • Januari 2024 (1)
  • November 2023 (1)
  • Oktober 2023 (1)
  • Juli 2023 (1)
  • Juni 2023 (1)
  • April 2023 (1)
  • Februari 2023 (1)
  • Oktober 2022 (1)
  • April 2022 (1)
  • Februari 2022 (1)
  • Mei 2021 (1)
  • April 2021 (1)
  • Januari 2019 (1)
  • Mei 2018 (1)
  • Februari 2015 (1)
  • Juli 2014 (1)
  • Juni 2014 (1)
  • Mei 2014 (2)
  • April 2014 (2)
  • Januari 2014 (1)
  • Juni 2013 (1)
  • Mei 2013 (1)
  • Februari 2013 (1)
  • Januari 2013 (2)
  • Desember 2012 (3)
  • Oktober 2012 (4)
  • September 2012 (1)
  • Agustus 2012 (1)
  • Juli 2012 (2)
  • Juni 2012 (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Produsen Karet Konnstruksi Terpercaya

CALL : 0812-3306-9330 Supplier Expansion Joint Compression Seal Termurah di Sumbawa

Supplier Expansion Joint Compression Seal Termurah di Sumbawa Supplier Expansion Joint Compression Seal Termurah di Sumbawa – Jual Expansi...

Arsip Blog

  • ▼ 2025 (5)
    • ▼ Mei (1)
      • CALL : 0812-3306-9330 Supplier Expansion Joint Com...
    • ► April (1)
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (1)
  • ► 2024 (5)
    • ► Agustus (1)
    • ► Mei (1)
    • ► Maret (1)
    • ► Februari (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2023 (6)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► April (1)
    • ► Februari (1)
  • ► 2022 (3)
    • ► Oktober (1)
    • ► April (1)
    • ► Februari (1)
  • ► 2021 (2)
    • ► Mei (1)
    • ► April (1)
  • ► 2019 (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2018 (1)
    • ► Mei (1)
  • ► 2015 (1)
    • ► Februari (1)
  • ► 2014 (7)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ► Januari (1)
  • ► 2013 (5)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (1)
    • ► Februari (1)
    • ► Januari (2)
  • ► 2012 (13)
    • ► Desember (3)
    • ► Oktober (4)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Juli (2)
    • ► Juni (2)

Karet Elastomer

Karet Elastomer

Elastomer Jembatan Polos dan Laminasi

Elastomer Jembatan Polos dan Laminasi

Labels List Numbered

Popular Posts

  • CALL/WA : 0812-3306-9330 Jual Karet Elastomer Jembatan Payakumbuh
    Jual Karet Elastomer Jembatan Payakumbuh Jual Karet Elastomer Jembatan Payakumbuh – Produsen Elastomer Jembatan Terlengkap dan Termurah di...
  • CALL/WA : 0812-3306-9330 Distributor Karet Dilatasi Gedung di Sulawesi
    Distributor Karet Dilatasi Gedung di Sulawesi Distributor Karet Dilatasi Gedung di Sulawesi – Pemasok Karet Dilatasi Gedung Sulawesi – Jua...
  • CALL/WA : 0812-3306-9330 Expansion Joint Strip Seal Termurah di Bali
    Expansion Joint Strip Seal Termurah di Bali Expansion Joint Strip Seal Termurah di Bali – Pemasok Expansion Joint Strip Seal Termurah Bali...

Halaman

  • Beranda
  • Elastomer Jembatan (Karet Elastomer)
  • Customer Elastomer Jembatan
  • Foto Elastomer Jembatan
  • Kontak Kami
  • Pemasangan Bantalan Elastomer Karet Jembatan
  • Karet Pondasi Gedung
  • SNI Elastomer Perletakan Jembatan
  • Karet Dilatasi (Expantion Joint,Rubber Strip)
  • Neoprene Bearing Pad

Halaman

  • Elastomer Jembatan (Karet Elastomer)
  • Neoprene Bearing Pad
  • Karet Pondasi Gedung
  • Kontak Kami

Kontak Kami

CV.Gada Bina Usaha Asrikaton Indah F6 Gedung GBU Malang - 65154 FAST RESPON https://wa.me/6281233069330

Created with by ThemeXpose