facebook twitter instagram pinterest bloglovin Email

Elastomer Jembatan | Karet Elastomer | Elastomeric Bearing Pad | Bantalan Jembatan 081233069330

Elastomer Jembatan, Karet Elastomer, Konstruksi Jembatan, SNI-03-3967-2008, Karet Bantalan Jembatan, Elastomeric Bearing Pads, Neoprene Bearing Pad,Karet Dilatasi,Expantion Joint

Klasifikasi Jembatan

A) Klasifikasi Material Superstruktur

Menurut material superstrukturnya jembatan diklasifikasikan atas:
  • Jembatan Baja
Jembatan yang menggunakan berbagai macam komponen dan sistem struktur baja: deck, girder, rangka batang, pelengkung, penahan dan penggantung kabel.
  • Jembatan Beton
  • Jembatan yang beton bertulang dan beton prategang
  • Jembatan Kayu
  • Jembatan dengan bahan kayu untuk bentang yang relatif pendek
  •  Jembatan Metal Alloy
  • Jembatan yang menggunakan bahan metal alloy seperti alluminium alloy dan stainless steel
  • Jembatan Komposit
  • Jembatan dengan bahan komposit komposit fiber dan plastik
  • Jembatan Batu
Jembatan yang terbuat dari bahan batu; di masa lampau batu merupakan bahan yang umum digunakan untuk jembatan pelengkung.

B)Klasifikasi Berdasarkan Penggunanya

  • Jembatan Jalan
  • Jembatan untuk lalu lintas kendaraan bermotor
  • Jembatan Kereta Api
  • Jembatan untuk lintasan kereta api
  • Jembatan Kombinasi
  • Jembatan yang digunakan sebagai lintasan kendaraan bermotor dan kereta ap
  •  Jembatan Pejalan Kaki
  • Jembatan yang digunakan untuk lalu lintas pejalan kaki
  • Jembatan Aquaduct
  • Jembatan untuk menyangga jaringan perpipaan saluran air
C)Klasifikasi Berdasarkan Sistem Struktur yang Digunakan

  •  Jembatan I–Girder
Gelagar utama terdiri dari plat girder atau rolled-I. Penampang I efektif menahan beban tekuk dan geser.
  • Jembatan Gelagar Kotak (Box Girder)
Gelagar utama terdiri dari satu atau beberapa balok kotak baja fabrikasi dan dibangun dari beton, sehingga mampu menahan lendutan, geser dan torsi secara efektif.
  • Jembatan Balok T (T-Beam)
Sejumlah Balok T dari beton bertulang diletakkan bersebelahan untuk mendukung beban hidup
  • Jembatan Gelagar Komposit
Plat lantai beton dihubungkan dengan girder atau gelagar baja yang bekerja sama mendukung beban sebagai satu kesatuan balok. Gelagar baja terutama menahan tarik sedangkan plat beton menahan momen lendutan.
  • Jembatan Gelagar Grillage (Grillage Girder)
Gelagar utama dihubungkan secara melintang dengan balok lantai membentuk pola grid dan akan menyalurkan beban bersama-sama
  •  Jembatan Dek Othotropic
Dek terdiri dari plat dek baja dan rusuk/rib pengaku
  • Jembatan Rangka Batang (Truss)
Elemen-elemen berbentuk batang disusun dengan pola dasar menerus dalam struktur segitiga kaku. Elemen-elemen tersebut dihubungkan dengan sambungan pada ujungnya. Setiap bagian menahan beban axial juga tekan dan tarik. 
Gambar 9.2. menunjukkan Jembatan truss Warren dengan elemen vertikal yang disebut ”through bridge”, plat dek diletakkan melintasi bagian bawah jembatan.


  • Jembatan Pelengkung (Arch)
Pelengkung merupakan struktur busur vertikal yang mampu menahan beban tegangan axial
  • Jembatan Kabel Tarik (Cable Stayed)
Gelagar digantung oleh kabel berkekuatan tinggi dari satu atau lebih menara. Desain ini lebih sesuai untuk jembatan jarak panjang
  •  Jembatan Gantung
Gelagar digantung oleh penggantung vertikal atau mendekati vertikal yang kemudian digantungkan pada kabel penggantung utama yang melewati menara dari tumpuan satu ke tumpuan lainnya. Beban diteruskan melalui gaya tarik kabel. Desain ini sesuai dengan jembatan dengan bentang yang terpanjang.

D) Klasifikasi Berdasarkan Kondisi Pendukung

Gambar 9.3. menunjukkan tiga perbedaan kondisi pendukung untuk gelagar dan gelagar rangka.





  • Jembatan dengan Pendukung Sederhana
Gelagar utama atau rangka batang ditopang oleh roll di satu

sisi dan sendi di sisi yang lainnya.

  •  Jembatan dengan Pendukung Menerus
Gelagar atau rangka batang didukung menerus oleh lebih dari

tiga sendi sehingga menjadi sistem struktur yang tidak tetap.

Kecenderungan itu lebih ekonomis karena jumlah sambungan

sedikit serta tidak memerlukan perawatan. Penurunan pada pendukung sebaiknya dihindari.

  •  Jembatan Gerber (Jembatan Kantilever)
Jembatan menerus yang dibuat dengan penempatan sendi di antara pendukung.

  • Jembatan Rangka Kaku

Gelagar terhubung secara kaku pada sub struktur


(Sumber Referensi : Buku Teknik Struktur Bangunan Jilid 3, untuk SMK. Karya Dian Ariestadi. Tahun 2008)






Share
Tweet
Pin
Share
No comments

Struktur Jembatan

Jembatan adalah suatu konstruksi yang berfungsi untuk melewatkan lalu lintas yang terputus pada kedua ujungnya akibat adanya hambatan berupa: sungai / lintasan air, lembah, jalan / jalan kereta api yang menyilang dibawahnya. Struktur bawah jembatan adalah pondasi. Suatu sistem pondasi harus dihitung untuk menjamin keamanan, kestabilan bangunan diatasnya, tidak boleh terjadi penurunan sebagian atau seluruhnya melebihi batas-batas yang diijinkan.

5 Prinsip Pemilihan Konstruksi Jembatan

  • Konstruksi Sederhana (bisa dikerjakan masyarakat) bos
  • Harga Murah (manfaatkan material lokal)
  • Kuat & Tahan Lama (mampu menerima beban lalin)
  • Perawatan Mudah & Murah (bisa dilakukan masy)
  • Stabil & Mampu Menahan Gerusan Air

Hal  Hal Yang Harus Diperhitungkan Dalam Pembuatan Pondasi

  • Berat bangunan yang harus dipikul pondasi berikut beban-beban hidup, mati serta beban-beban lain dan beban- beban yang diakibatkan gaya-gaya eksternal
  • Jenis tanah dan daya dukung tanah
  • Bahan pondasi yang tersedia atau mudah diperoleh di tempat
  • Alat dan tenaga kerja yang tersedia
  • Lokasi dan lingkungan tempat pekerjaan
  • Waktu dan biaya pekerjaan

Pemilihan Letak Jembatan

  1. Pilih Bentang Terpendek
  2. Hindari Lokasi Belokan Sungai
  3. Hindari Tinggi Abutment yang Tinggi

Bangunan Pelengkap Jembatan

1. Sayap Jembatan
Fungsi : Menahan tebing sungai dan pangkal jembatan
2. Krib
Fungsi : Mengarahkan & mengurangi hantaman air pada sayap & pangkal jembatan yang terletak di belokan sungai.
3. Oprit
Fungsi : Jalan masuk ke Jembatan & Tanjakan maksimum 12%
Jenis Konstruksi & Batasan Jembatan yang “Biasa” atau“Disarankan” di PPK :
  • Berat bangunan yang harus dipikul pondasi berikut beban-beban hidup, mati serta beban-beban lain dan beban- beban yang diakibatkan gaya-gaya eksternal
  • Jenis tanah dan daya dukung tanah
  • Bahan pondasi yang tersedia atau mudah diperoleh di tempat
  • Alat dan tenaga kerja yang tersedia
  • Lokasi dan lingkungan tempat pekerjaan
  • Waktu dan biaya pekerjaan
Catatan : Jembatan dengan jenis konstruksi khusus & panjang bentang diluar keempat jenis diatas, perlu persetujuan dari KMT.
Ada beberapa jenis konstruksi yaitu :
1. Jembatan Gelagar Besi Lantai Kayu
Kelebihan :
  • Harga Murah (jika ada kayu di desa setempat)
  • Konstruksi Sederhana
  • Kekuatan Gelagar (besi) Terjamin
  • Perawatan Mudah & Murah
  • 5.Gelagar Besi Awet (jika terlindung dari karat)
Kekurangan :
  • Kayu Lantai Sering Lapuk (apalagi kualitas kayu rendah)
  • Kenyamanan Lalu Lintas Kurang
2. Jembatan Beton Bertulang
Kelebihan :
  • Awet (tidak mengenal istilah lapuk seperti kayu)
  • “Relatif” Tidak Perlu Perawatan
  • Nyaman bagi Lalu Lintas
  • Harga murah jika dikaitkan dengan umur pakai/manfaat yang panjang krn kualitas baik
Kekurangan :
  • Harga Mahal jika kualitas jelek shg umur pakai pendek
  • Konstruksi Lebih Rumit
  • Perlu Pengawasan Ketat untuk Menjamin Kualitas Beton
  • Pondasi Perlu Lebih Kuat (beban konstruksi lebih berat)
  • Lebih Sulit dalam Perbaikan, jika ada kerusakan
  • Kesalahan dalam “pengecoran” Sulit Diperbaiki
3. Jembatan Gantung
Kelebihan :
  • Bentang Cukup Panjang
  • Harga Murah
  • Konstruksi Sederhana
  • Pelaksanaan Mudah
  • Kabel Baja “Awet”
  • Tidak Ada Pekerjaan “Pondasi di Air atau Pilar”
Kekurangan :
  • Kayu Lantai Mudah Lapuk (apalagi jika kualitas kayu rendah)
  • Hanya bisa untuk Kend Roda 2 (untuk bisa kend roda 4 harus ada perhitungan yang rumit)
  • Kurang Nyaman (kondisi yang bergoyang)
4. Jembatan Gelagar & Lantai Kayu
Kelebihan :
  • Harga Murah (apalagi jika ada kayu di desa setempat)
  • Konstruksi Sederhana
  • Pelaksanaan Mudah
  • Pemeliharaan Cukup Mudah
Kekurangan :
  • Kayu Kurang Awet atau Mudah Lapuk (apalagi jika kualitas kayu rendah)
  • Sedikit Kurang Nyaman bagi Lalin

Pondasi Jembatan

3 Jenis Pondasi Jembatan yang “Biasa” atau “Disarankan” di PPK :
1. Pondasi Langsung
  • Bahan pasangan batu kali atau beton bertulang
  • Cocok untuk jenis tanah yang sedang hingga keras
2. Pondasi Pancang Sederhana
  • Bahan tiang dari beton bertulang atau kayu
  • Cocok untuk jenis tanah yang lunak
3. Pondasi Sumuran
  • Bahan dari adukan beton
  • Cocok untuk jenis tanah berpasir dimana tanah keras agak dalam

Penjangkaran Tanah (Ground Anchor)

Metode pemboran ini dilakukan di dalam tanah pondasi yang baik terdiri dari lapisan berpasir, lapisan kerikil, lapisan berbutir halus ataupun batuan yang lapuk, serta suatu bagian yang menahan gaya tarik seperti campuran semen dengan kabel baja atau semen dengan batang baja dimasukkan ke dalam lubang hasil pemboran tersebut, kemudian disertai suatu gaya tarik setelahnya untuk memperkuat konstruksinya.
1. Tipe Jangkar
  • Penjengkaran dengan tahanan geser
  • Penjangkaran dengan plat pemikul
  • Penjangkaran gabungan
2. Metode Penjangkaran
  • Metode penjangkaran dengan grouting
  • Metode penjangkaran dengan lubang bertekanan (jangkar PS)
  • Metode penjangkaran dengan penekanan (jangkar baji)
  • Metode penjangkaran plat
  • Metode jangkar UAC
3. Metode Penjangkaran Prategang Pratekan dengan Grouting
  • 3 Bagian Penting Penjangka- Anchorage- Free stressing (unbonded) length- Bond length
  • Grouting
  • Material Tendon
  • Spacers & Centralizers

Jenis Pilar Tipikal

Jenis Pilar Tipikal

Bentuk Pilar Lain

Toleransi

1. Denah
  • Abutmen atau pilar (diukur dari garis perletakan) 2.0 cm
  • Baut angker bila telah digrouting 0.5 cm
2. Posisi akhir pusat ke pusat perletakan
  • Panjang bentang 1.0 cm
  • Jarak melintang dari perletakan – perletakan 0.5 cm pada tiap abutmet atau pilar
3. Elevasi Permukaan
  • Permukaan abutment atau pilar + 2.0 cm
  • Permukaan atas balok landasan balok + 0.5 cm
4. Penahan Horizontal
  • Titik pusat perletakan sampai ke permukaan dinding 0 + 0.5 cm
5. Perletakan
  • Elevasi / Permukaan + 0.5 cm
  • Lokasi 2.0 cm
sumber : http://www.ilmutekniksipil.com
Share
Tweet
Pin
Share
No comments
Older Posts

Pages

  • Beranda
  • Elastomer Jembatan (Karet Elastomer)
  • Neoprene Bearing Pad
  • Karet Dilatasi (Expantion Joint,Rubber Strip)
  • SNI Elastomer Perletakan Jembatan
  • Kontak Kami

Categories

recent posts

Blog Archive

  • Mei 2025 (1)
  • April 2025 (1)
  • Februari 2025 (2)
  • Januari 2025 (1)
  • Agustus 2024 (1)
  • Mei 2024 (1)
  • Maret 2024 (1)
  • Februari 2024 (1)
  • Januari 2024 (1)
  • November 2023 (1)
  • Oktober 2023 (1)
  • Juli 2023 (1)
  • Juni 2023 (1)
  • April 2023 (1)
  • Februari 2023 (1)
  • Oktober 2022 (1)
  • April 2022 (1)
  • Februari 2022 (1)
  • Mei 2021 (1)
  • April 2021 (1)
  • Januari 2019 (1)
  • Mei 2018 (1)
  • Februari 2015 (1)
  • Juli 2014 (1)
  • Juni 2014 (1)
  • Mei 2014 (2)
  • April 2014 (2)
  • Januari 2014 (1)
  • Juni 2013 (1)
  • Mei 2013 (1)
  • Februari 2013 (1)
  • Januari 2013 (2)
  • Desember 2012 (3)
  • Oktober 2012 (4)
  • September 2012 (1)
  • Agustus 2012 (1)
  • Juli 2012 (2)
  • Juni 2012 (2)
Diberdayakan oleh Blogger.

Produsen Karet Konnstruksi Terpercaya

CALL : 0812-3306-9330 Supplier Expansion Joint Compression Seal Termurah di Sumbawa

Supplier Expansion Joint Compression Seal Termurah di Sumbawa Supplier Expansion Joint Compression Seal Termurah di Sumbawa – Jual Expansi...

Arsip Blog

  • ▼ 2025 (5)
    • ▼ Mei (1)
      • CALL : 0812-3306-9330 Supplier Expansion Joint Com...
    • ► April (1)
    • ► Februari (2)
    • ► Januari (1)
  • ► 2024 (5)
    • ► Agustus (1)
    • ► Mei (1)
    • ► Maret (1)
    • ► Februari (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2023 (6)
    • ► November (1)
    • ► Oktober (1)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► April (1)
    • ► Februari (1)
  • ► 2022 (3)
    • ► Oktober (1)
    • ► April (1)
    • ► Februari (1)
  • ► 2021 (2)
    • ► Mei (1)
    • ► April (1)
  • ► 2019 (1)
    • ► Januari (1)
  • ► 2018 (1)
    • ► Mei (1)
  • ► 2015 (1)
    • ► Februari (1)
  • ► 2014 (7)
    • ► Juli (1)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (2)
    • ► April (2)
    • ► Januari (1)
  • ► 2013 (5)
    • ► Juni (1)
    • ► Mei (1)
    • ► Februari (1)
    • ► Januari (2)
  • ► 2012 (13)
    • ► Desember (3)
    • ► Oktober (4)
    • ► September (1)
    • ► Agustus (1)
    • ► Juli (2)
    • ► Juni (2)

Karet Elastomer

Karet Elastomer

Elastomer Jembatan Polos dan Laminasi

Elastomer Jembatan Polos dan Laminasi

Labels List Numbered

Popular Posts

  • CALL/WA : 0812-3306-9330 Jual Karet Elastomer Jembatan Payakumbuh
    Jual Karet Elastomer Jembatan Payakumbuh Jual Karet Elastomer Jembatan Payakumbuh – Produsen Elastomer Jembatan Terlengkap dan Termurah di...
  • CALL/WA : 0812-3306-9330 Distributor Karet Dilatasi Gedung di Sulawesi
    Distributor Karet Dilatasi Gedung di Sulawesi Distributor Karet Dilatasi Gedung di Sulawesi – Pemasok Karet Dilatasi Gedung Sulawesi – Jua...
  • CALL/WA : 0812-3306-9330 Expansion Joint Strip Seal Termurah di Bali
    Expansion Joint Strip Seal Termurah di Bali Expansion Joint Strip Seal Termurah di Bali – Pemasok Expansion Joint Strip Seal Termurah Bali...

Halaman

  • Beranda
  • Elastomer Jembatan (Karet Elastomer)
  • Customer Elastomer Jembatan
  • Foto Elastomer Jembatan
  • Kontak Kami
  • Pemasangan Bantalan Elastomer Karet Jembatan
  • Karet Pondasi Gedung
  • SNI Elastomer Perletakan Jembatan
  • Karet Dilatasi (Expantion Joint,Rubber Strip)
  • Neoprene Bearing Pad

Halaman

  • Elastomer Jembatan (Karet Elastomer)
  • Neoprene Bearing Pad
  • Karet Pondasi Gedung
  • Kontak Kami

Kontak Kami

CV.Gada Bina Usaha Asrikaton Indah F6 Gedung GBU Malang - 65154 FAST RESPON https://wa.me/6281233069330

Created with by ThemeXpose