Pengertian, Jenis, dan Cara Pemasangan Girder
Pengertian, Jenis, dan Cara Pemasangan Girder
Konstruksi jembatan yang membentang panjang pasti memerlukan material yang kokoh serta tahan lama. Material yang umum digunakan merupakan girder jembatan dengan ukuran yang dapat mencapai ukuran 50 meter.
Girder ataupun
gelagar sangat disukai oleh para kontraktor jembatan sebab dinilai lebih instan
serta kokoh. Tipe yang ditawarkan juga mempunyai wujud yang bermacam-macam sehingga
bisa diseleksi cocok kebutuhan pengerjaan jembatan.
Baca Juga : Klasifikasi Jembatan
Pengertian serta Tugas Girder
Dalam bidang konstruksi jembatan, girder merupakan balok yang letaknya terdapat di antara 2 penyangga yang dapat berbentuk pilar ataupun abutment. Wujud balok girder bermacam-macam mulai dari wujud kotak, trapesium, letter U, letter I sampai letter T. Girder terdapat yang dibuat serta dicetak oleh pabrik sehingga telah berbentuk benda jadi kala diangkut ke posisi proyek. Tetapi terdapat pula girder yang baru dicor di posisi proyek sebab pembuatannya dicoba secara custom.
Secara garis besar, girder jembatan berperan selaku penyalur beban di atas konstruksi jembatan ke bagian dasar yang diucap abutment supaya dapat diredam. Tujuan pengiriman beban tersebut merupakan menjauhi terbentuknya persimpangan beban ataupun gaya.
Jenis Girder pada Konstruksi Jembatan
Girder, paling
utama dalam pembuatan jembatan, terdiri dari sebagian tipe yang berbeda.
Masing-masing tipe ini bisa diseleksi cocok dengan kebutuhan serta tujuan
konstruksi.
Box Girder
Pembangunan konstruksi
jembatan layang yang membentang panjang, box girder merupakan opsi yang tepat.
Box girder merupakan material beton baja yang memiliki model kotak / trapesium.
Tetapi kontraktor sangat kerap mengenakan mengenakan wujud trapesium sebab
terkategori lebih efisien.
Kontraktor pula
banyak memilah box gelagar buat membangun jembatan melengkung. Karakteristik
box girder merupakan wujud yang sangat besar, besar antara 2 sampai 4 m serta
lebar yang menggapai 2 sampai 4 lajur, dan terdiri dari balok baja, balok
penyangga kabel, serta kabel komposit.
Kita bisa memilah
dimensi yang bermacam-macam bergantung kebutuhannya dalam jalan transportasi.
Kelebihan box girder merupakan kemampuannya dalam menahan torsi yang terbilang
baik.
I-Girder
Semacam namanya,
I-girder berupa balok huruf I ataupun yang diketahui pula dengan PCI Girder.
Dibuat dari bahan komposit ataupun non-komposit serta sangat kerap digunakan
dalam pembangunan jembatan di Indonesia. Para produsen gelagar, menyediakannya
I-Girder serta menerima pembuatan custom.
Desain yang ramping
mempunyai keunggulan dalam perihal kemudahannya dikala dipasang. Tidak hanya
itu, energi tahannya pula lumayan tahan lama pada negeri beriklim tropis
semacam Indonesia. Dari sisi harga juga lebih murah.
T-Girder
Pada jembatan
dengan bentang panjang namun tidak sangat lebar, semacam jembatan spesial jalan
pedestrian serta pesepeda, hingga T-Girder merupakan opsi yang sangat kerap
digunakan.
Balok pada jembatan
yang berupa huruf T ini dibuat dari baja komposit, beton bertulang ataupun
beton prategang yang dibagi jadi 2 jenis ialah T-girder tunggal serta ganda.
Dilihat dari wujudnya banyak orang yang galat membandingkan T-girder serta
i-girder.
Meskipun keduanya
sama-sama memiliki model yang ramping serta dapat dicustom supaya cocok dengan
rancangan perencanaan pembangunan jembatan, namun T-girder serta I-girder memiliki
perbedaan yang spesifik.
Karena gelagar
berupa huruf i wajib disatukan terlebih dulu mengenakan connector, sedangkan
gelagar berupa T mempunyai bagian tubuh serta plat lantai yang menyatu.
U-Girder
Alterasi gelagar
jembatan selanjutnya diadaptasi dari Prancis. Dibuat dari cetakan beton berupa
huruf U semacam namanya. Sayangnya, cetakan U belum banyak dipunyai oleh
produsen sehingga di Indonesia, gelagar U masih terbilang tidak sering
digunakan.
Struktur U gelagar
mempunyai energi tahan serta kekokohan yang besar Sementara itu
karakteristiknya mempunyai wujud yang tipis serta ramping.
U Girder umumnya
digunakan untuk pembuatan jembatan yang dibentuk pada lahan yang lebih kecil.
Dari sisi penampilannya, girder U ini tampak sangat sempurna dan menjadi salah
satu material paling utama pada jembatan dengan model yang memanjang.
Plate Girder
Plate girder
merupakan tipe yang sangat sempurna serta banyak digunakan buat membangun
jembatan jalur raya serta jembatan kereta api. Berupa balok berdimensi besar,
plat gelagar dibuat dari lapisan pelat yang disambungkan. Dikala proses
penyambungan antara pelat, kontraktor hendak membutuhkan sambunga las serta
baut.
Tetapi kontraktor
lebih kerap mengenakan sambungan las sebab dinilai lebih kokoh kuat serta dari
segi tampilannya lebih estetik.
Baca Juga : Apa Itu Jembatan ?
Metode Pemasang Girder
Proses instalasi girder bukanlah hal yang gampang. Para kontraktor
membaginya menjadi 3 tahapan, yang diawali dari pengangkutan, pemasangan, dan proses
finishing.
Berikut ini data serta cerminan tentang gimana
langkah-langkah memasang girder:
- Kontraktor mengajukan permintaan pembuatan girder custom di pabrik yang membuat gelagar.
- Gelagar yang telah berakhir terbuat cocok kemauan setelah itu dinaikan ke posisi proyek.
- Setelah itu disaat proses pengangkutan hendak membuat crane serta trailer truck. Perihal ini sebab dimensi serta bobotnya sangatlah besar. Proses pemindahan ini wajib dicoba hati-hati demi menghindari terbentuknya benturan serta kerusakan.
- Sesudah proses pengangkutan, gelagar dapat dipasang. Balok gelagar hendak disusun pada bagian oprit. Titik pemasangan hendak terbuat sedatar bisa jadi buat menghindari perpindahan dalam arah lateral.
- Penataan segmen balok yang wajib sejajar cocok bagian. Dikala proses pemasangannya juga wajib ditentukan lurus serta hati-hati. Apalagi bila dibutuhkan kontraktor hendak mengenakan sistem sensor sehingga penataan balok gelagar bisa lurus.
- Pada zona ujung pertemuan antar balok diberikan pelumas biar balok bisa bergerak serta mengimbangi model prateka.
- Berikutnya pekerjaan stressing ataupun penegangan ialah pemberian tegangan pada gelagar jembatan. Penegangan umumnya dicoba sampai meraih angka tegangan yang telah direncanakan.
- Terakhir merupakan sesi finishing yang terdiri dari pelepasan dongkar, pengisin anchor head dengan adukan semen, sampai proses grouting. Proses grouting merupakan pengisian rongga hawa antara sisa kawat untaian dengan bahan grout buat menghindari korosi.
Baca Juga : Mengenal Sejarah, Manfaat dan Jenis Pelabuhan
0 comments