Apa Itu Jembatan?
Pengertian dari jembatan yang sangat populer serta kerap
dipergunakan serta biasa diutarakan oleh Struyk dan Veen pada tahun 1984, penafsiran
jembatan ialah sesuatu konstruksi yang fungsinya guna meneruskan jalur guna
memudahkan rintangan yang posisi nya lebih rendah. Ada pula rintangan yang
dimaksud umumnya jalan lain berupa sungai ataupun jalan lalu lintas biasa.
Pengertian jembatan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), penafsiran jembatan sendiri merupakan jalur( yang dibuat dari material
bambu, kayu, beton dan lain sebagainya) yang direntangkan di atas sungai(
jurang, tepi pangkalan, jalur serta sebagainya).
Jembatan ini dibuat sebagai tambahan sarana serta prasarana
transportasi jalan. Bilamana dari segi struktur konstruksinya mempunyai 3
bagian ialah pondasi, struktur bangunan dasar, dan struktur bangunan atas. Dalam
konstruksi pembangunan jembatan ada akumulasi karet berlapiskan baja atau
elastomeric bearing pads, karet tersebut mempunyai guna selaku penerus beban
dari konstruksi bangunan jembatan bagian atas jembatan ke bagian dasar
jembatan.
Terkadang, pada jembatan ada batas dalam penggunaannya,
misalnya terdapat jembatan yang dikhususkan buat dipergunakan oleh pejalan kaki
sebab tidak mempunyai keahlian dalam menopang beban yang lebih berat ialah
jembatan penyebrangan serta jembatan gantung.
Terdapat pula jembatan yang cuma boleh dipergunakan buat kendaraan baik berat ataupun ringan semacam jembatan di jalur raya.
Sejarah Jembatan
Sejarah dari jembatan ditemukan pada waktu yang telah lama, apalagi perkembangannya sejalan dengan pertumbuhan peradaban dari manusia. Di era purba. Manusia dahulu dalam menghasilkan jembatan dengan metode memasang pilar batu, ranting tumbuhan, kayu, ataupun pepohonan yang telah tumbang.
Inilah yang menjadikan dini dari terciptanya jembatan
semacam wujud balok simpel yang cuma bisa digunakan pada jarak yang pendek.
Jembatan tipe ini terdapat pada era saat ini ialah jembatan wujud lengkung (arch).
Pada masa era romawi kuno, teknologi fasilitas penyebrangan ini dibuat dari
kayu, batu serta beton, dengan wujud yang sama semacam pada era periode purba
ialah berupa lengkung namun dengan pertumbuhan yang lebih baik.
Pada masa era kekaisaran roma pula ditemui jembatan gerbang
yang mempunyai wujud melengkung. Orang- orang roma memiliki pengetahuan buat
menciptakan bermacam perbandingan kekuatan bebatuan selaku bahan pembuatan
jembatan.
Pada abad ke 18, Hans Ulrich, Johannes Grubenmann serta
lain- lain mengawali melaksanakan pembaruan pembuatan jembatan kayu yang lebih
terkini.
Pada revolusi industri abad ke 19, pula menciptakan sistem rangka( truss system), dengan mengenakan besi buat memajukan teknologi pembuatan jembatan yang lebih besar serta lebih modern. Pada era ini, jembatan yang memakai besi dibentuk dengan memakai prinsip- prinsip wujud melengkung, paling utama pada jembatan jalur raya. Tetapi pada era saat ini pemakaian kantilever pada konstruksi jembatan pula mulai dipergunakan. Jembatan yang dibuat dari besi awal kali dibentuk di inggris pada tahun 1776 yang melintasi sungai severn serta diberi nama jembatan Coalbrookdale, yang dibentuk dengan bagian yang berbeda serta mempunyai wujud separuh bundaran.
Peranan Jembatan
Jembatan mempunyai peranan sebagai penghubung antara 2 bagian jalur yang terputus oleh suatu rintangan ataupun jarak seeperti sungai, lembah, jurang, saluran irigasi serta pembuangan, serta sebagainya.
Tipe– Tipe Konstruksi Jembatan
Jembatan mempunyai sebagian tipe bila dilihat dari konstruksinya, semacam dibawah ini:
- Beam Bridge
beam bridge Beam bridge atau biasa disebut jembatan grider. Desain konstruksi beam bridge jadi yang sangat simpel dalam membuat suatu jembatan. Umumnya, beam bridge berupa horizontal lurus, dengan tiang vertikal selaku tiang pancang (pile) buat memperkokoh konstruksi jembatan.
- Truss Bridge
Truss Bridge mempunyai konstruksi lebih kuat dari yang lain. Perihal ini diakibatkan pemakaian kerangka truss yang mempunyai wujud triangular. Konstruksinya khas sebab tidak menancap ke tanah. Walaupun begitu, tiang jembatan jadi lebih kaku sebab mempunyai wujud segitiga yang menghubungkan tiang satu dengan tiang yang lain. Kemudian jembatan tipe ini mempunyai garis–garis diagonal pada tiang jembatan yang mempunyai guna buat mentransfer beban ke zona yang lebih luas.
- Arch Bridge
Arch bridge ialah jembatan yang dibuat dengan metode melengkung yang menyamai busur panah. Dalam konstruksi jembatan tipe jenis ini lebih mengirit material sebab tidak sangat memerlukan banyak material dalam pembangunannya. Tidak cuma lebih hemat, dibanding tipe truss bridge ataupun beam bridge, jembatan dengan desain ini lebih kokoh.
- Cable Stayed Bridge
Cable stayed bridge merupakan jenis jembatan yang digunakan untuk jarak yang lumayan jauh dengan alterasi panjang bentang 100 m sampai 600 m. Elemen pemikul jenis ini ialah kabel yang setelah itu disandarkan oleh menara. Jembatan jenis ini mempunyai titik pusat massa yang relatif rendah pada letaknya. Perihal ini membuat jembatan jenis ini sangat baik dipergunakan pada wilayah dengan resiko gempa. Contoh cable stayed bridge seperti Jembatan Suramadu, di Jawa Timur.
- Suspension Bridge
Suspension Bridge merupakan tipe jembatan gantung. Di
Indonesia jenis jembatan yang satu ini sangat kerap ditemui sebagai penghubung
antar desa, paling utama di kawasan jurang, lembah, serta lain sejenisnya.
Prinsip dari jembatan gantung merupakan kabel utama( main cable) yang berperan
buat memikul dari kabel gantung( suspension bridge). Jembatan jenis ini pada
biasanya dipasang buat panjang bentangan/ jarak hingga 1400 m.